Perpecahan pada partai-partai koalisi

Catatan Pendek Penulis | Pemilihan umum untuk pemilihan presiden tinggal menghitung hari. Koalisi beberapa partai untuk memilih calon presiden yang diusungnya membuat politik selalu menjadi berita hangat di berbagai media dan headlines news. Calon Presiden yang bakal bercokol di pemilihan suara nanti adalah pasangan Jokowi-Jusuf kalla dan Probowo-Hatta.
Kedua pasangan ini didukung oleh beberapa partai politik yang turut memperkuat suara pemilihan presiden nanti. Jokowi yang diusung oleh partai PDIP didukung oleh beberapa partai seperti PKB, HANURA, kader muda GOLKAR. NASDEM dan HANURA. Sedangkan untuk Probowo-Hatta diusung dari partai GERINDA dan didukung oleh PPP, GOLKAR, PBB dan PAN.
Menurut pengamatan saya, kubu Prabowo bisa memenangkan Presiden periode 2014-2019 karena dukungan dari partai-partai besar walaupun ada beberapa partai yang mengalami perpecahan karena adanya ketidak sesuaian antara kader dengan partai.
Misalnya saja GOLKAR, partai yang sudah tua dan mempunyai kader diseluruh pelosok negeri dan memang suatu partai besar ini ternyata harus mengalami kepahitan perpecahan dalam badan partai. Jusuf kalla adalah orang GOLKAR, dan didaulat untuk menjadi calon wakil presiden dari JOKOWI tetapi GOLKAR sendiri yang diketuai oleh Ical malah berkoalisi dengan kubu Prabowo. Perpecahan sendiri terjadi antar kader muda yang lebih memilih kubu Jokowi karena harga diri dan menilai Icap (Abu Rizal Bakri) maruk akan kekuasaan dan posisi mentri di pemerintahan Prabowo nanti. Sedagkan kader senior mengikuti kepala partai yang mendukung Prabowo-Hatta.
Partai  HANURA yang berkoalisi dengan Jokowi ternyata mempunyai kader juga yang membelot mendukung Prabowo yaitu Harie Tanoe yang lebih memilih Prabowo sehingga akhirnya Tanoe mengundurkan diri dari partai yang sebelumnya mengusung dia menjadi Cawapres.
PKB, partai besai ini juga mengalami perpecahan didalamnya. Kader yang pro bang Haji Rhoma jadi Capres akhirnya pecah dari PKB dan mendukung Prabowo.
Perpecahan dalam partai adalah hal yang biasa dalam politik, karena semua mempunyai misi yang bagus untuk kebaikan bangsa ini.

Post a Comment

0 Comments