Didik anakmu, jangan menjadi ayah yang bisu

Catatan Pendek Penulis | “Dialog orangtua dengan anak dalam al-Qur’an al-Karim dan aplikasi pendidikannya”

Dari judulnya saja, sudah luar biasa. Dan memang luar biasa isinya.

Menurut tulisan ilmiah tersebut, terdapat 17 dialog (berdasarkan tema) antara orangtua dengan anak dalam al-Qur’an yang tersebar dalam 9 Surat.

Ke-17 dialog tersebut dengan rincian sebagai berikut:
• Dialog antara ayah dengan anaknya (14 kali)
• Dialog antara ibu dan anaknya (2 kali)
• Dialog antara kedua orangtua tanpa nama dengan anaknya (1 kali)

Lihatlah ayah, subhanallah…
Ternyata al-Qur’an ingin memberikan pelajaran. Bahwa untuk melahirkan generasi istimewa seperti yang diinginkan oleh Allah dan Rasul-Nya, harus dengan komposisi seperti di atas.

Jika kita bandingkan, ternyata dialog antara ayah dengan anaknya, lebih banyak daripada dialog antara ibu dengan anaknya. Jauh lebih banyak. Lebih sering. 14 banding 2!

Kalau hari ini banyak muncul ayah ‘bisu’ dalam rumah, inilah salah satu yang menyebabkan munculnya banyak masalah dalam pendidikan generasi.

Sebagian ayah seringkali kehabisan tema pembicaraan dengan anak-anaknya. Sebagian lagi hanya mampu bicara dengan tarik urat alias marah.

Ada lagi yang diaaamm saja, hampir tidak bisa dibedakan saat sedang sariawan atau memang tidak bisa bicara.

Sementara sebagian lagi, irit energi; bicara seperlunya. Ada juga seorang ayah yang saat dia belum selesai bicara sang anak bisa menyela, “Cukup yah, saya bisa lanjutkan pembicaraan ayah.” Saking rutinitas pembicaraannya yang hanya basa basi dan itu-itu saja.

Jika begitu keadaan para ayah, maka pantas hasil generasi ini jauh dari yang diharapkan oleh peradaban Islam yang akan datang. Para ayah selayaknya segera memaksakan diri untuk membuka mulutnya, menggerakkan lisannya, terus menyampaikan pesannya, kisahnya dan dialognya.

Ayah, kembali ke al-Qur’an..
Dialog lengkap, utuh dan panjang lebar di dalam al-Qur’an, hanya dialog ayah kepada anaknya. Bukan dialog ibu dengan anaknya. Yaitu dialog Luqman dengan anaknya. Sebuah nasehat yang lebih berharga bagi seorang anak dari semua fasilitas dan tabungan yang diberikan kepadanya.

Dengan kajian di atas, kita terhindar dari kesalahan pemahaman. Salah, jika ada yang memahami bahwa dialog ibu tidak penting. Jelas sangat penting sekali dialog seorang ibu dengan anaknya.

Pemahaman yang benar adalah, al-Qur’an seakan ingin menyeru kepada semua ayah: ayah, harus rajin berdialog dengan anak. Lebih sering dibanding ibu yang sehari-hari bersama buah hati kalian.

Dan…
Jangan sampai menjadi seorang ayah bisu!
dan dibawah ini adalah kisah teman saya :

15:41:44: Miss M : suami ku ke anak ku donk
15:42:07: Miss E : ini bapaknya suami ke suami gw
15:42:16: Miss E : gw sudah merasakan dampaknya
15:42:18: Miss E : hahah
15:43:00: Miss E : klo bapaknya arya masih ada waktu buat bisa diubah,, supaya maw berkomunikasi sama anaknya
15:43:14: Miss M : kudu sering di paksa buat ngajak ngomong anaknya walau lewat telp jg ya
15:43:42: Miss E : suami jg mengakui soalnya, sampe" dia bilang kayak baru ketemu bapaknya 2 tahun belakangan ini
15:45:33: Miss M : waduh pas nikah sm km donk baru aktif lg
15:45:42: Miss M : lantaran ada xena kali ya
15:45:48: Miss E : iya dia sampe bikin rumus penghitungannya
15:46:39: Miss M : apa??
15:48:51: Miss E : bapaknya kerja senin-minggu full kerja, berangkat subuh pulang tengah malem, kira" dalam 1 bulan 2 atau 1 hari doang ada dirumah, 2hr/bulan berarti 1 tahun 2*12 = 24hari dikali sama umur dy 30tahun berarti 30*24 = 600an,, lalu 1 th= 365hari.. kurang lebih cuma 2 tahun dia kenal bapaknya selama 30th
15:49:43: Miss E : dan 600an hari itu belum tentu mereka ngobrol
15:51:48: Miss M : bakalan beda tipis sm ayah nya arya ini
15:53:12: Miss E : ya sebelum terlambat 5-10menit dalam sehari akan jadi berharga buat kita sama anak ,,,,kalo menurut gw justru momen ketika anak masih kecil yang harus lebih sering komunikasi..
15:53:41: Miss E : krna kalo udah sama sama "tua" (dewasa) akan ada beda pemikiran akhirnya malah slek
15:53:52: Miss M : iya betul,, jgn smp dah ayahny di panggil om
15:53:55: Miss E : itu yang sering terjadi sama bapak dan suami gw
15:54:07: Miss E : sekarang

Post a Comment

0 Comments