Foto Ridwan Kamil di Catut untuk pilih AHOK.

Gelora politik pilkada DKI jakarta sepertinya tidak akan pernah surut sampai nanti Pilkada. Pro kontra dukungan terhadap AHOK pun semakin menjadi jadi terlebih akhir-akhir ini hangat dengan omongan AHOK yang mempermasalahkan ayat Al Quran.
Foto Ridwan Kamil di Catut untuk pilih AHOK.
Foto Ridwan Kamil di Catut untuk pilih AHOK.

Nah, ternyata ada orang-orang yang memanfaatkan juga kepopuleran orang lain untuk mendongkrak popularitas AHOK ini. Misalnya saja yang sekarang ramai di twitter Walikota Bandung, Ridwan Kamil. TIba-tiba saja muncul meme yang menggunakan gambar dirinya dan bertuliskan "Yang menolak AHOK karena Thiongkok adalah orang bodoh".

Jika lengkapnya saya coba quote dari detik.com adalah sebagai berikut.
Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil protes namanya dicatut untuk sebuah meme yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dia memastikan dirinya netral terkait Pilgub DKI Jakarta 2017.

Protes tersebut disampaikan sosok yang akrab disapa Kang Emil ini lewat akun Twitter pribadinya @ridwankamil seperti dikutip detikcom, Kamis (13/10/2016). Di cuitannya, dia memposting foto meme yang dia nilai merugikan.

Foto Ridwan Kamil di Catut untuk pilih AHOK.

Di meme tersebut, tampak ada foto Ridwan dan sebaris kalimat 'yang menolak Ahok karena ia Tionghoa adalah orang bodoh'. Emil merasa tidak pernah mengeluarkan statement atau meme itu.

Foto: Meme yang diprotes Ridwan Kamil (Twitter/Istimewa)Foto: Meme yang diprotes Ridwan Kamil (Twitter/Istimewa)

"Mohon siapapun yang membuat/menyebarkan agar menghentikan. Nuhun," tulis Emil.

Ada netizen yang meminta agar Emil tidak usah berlebihan menanggapi persoalan tersebut. Namun baginya, itu adalah masalah serius. Dia tidak mau namanya dimanfaatkan untuk Pilgub DKI Jakarta 2017 karena dirinya bersikap netral.

"yang lebay itu yang nulis dan ngedit photoshop untuk kepentingan politik," ujarnya. "Artinya, etika mengutip harus sesuai yang diucapkan/tulis. Jangan dikurangi dan jangan dilebihi. Apalagi sedang ada pesta politik. Padahal saya netral," sambungnya.


Walaupun belum diketahui siapa yang membuatnya, mudah-mudahan tidak berlanjut ke ranah hukum aja, karena musim politik yang seperti ini pasti akan bermunculan. Black Campaign dan memanfaatkan orang-orang populer.