Nikah modal Cinta ujung-ujungnya jadi janda dibawah umur.

Nikah merupakan hak dan keajiban semua orang, bahkan dalam agama pun diwajibkan untuk nikah, karena sesungguhnya dalam pernikahan banyak hal positif yang bisa diambil didalamnya. Tapi bagimana jika nikah hanya modal Cinta?

Yups, Nikah hanya karena modal cinta memang tidak salah, yang salah adalah ketika cinta tersebut tidak diiringi dengan usaha dan materi bisa dipastikan hancur ditengah jalan. Ya bagaimanapun kehidupan ini butuh yang namanya materi, cinta tidak bisa dipakai untuk membeli beras dan susu bayi.

Seperti yang saya baca dari radar Banyumas mengenai angka janda di Cilacap mencapai 17 orang janda dalam sehari. Angka yang wow menurut saya sih. Kasus perceraian 80 persen suami tidak bertanggung jawab meninggalkan istri karena pekerjaan, yaitu mencari pekerjaan diluar dan tidak kembali. Yang kedua masalah ekonomi, masalah percekcokan karena ekonomi.

Berdasarkan laporan perkara yang diterima Pengadilan Agama Cilacap, tercatat kasus perceraian yang meliputi cerai talak dan cerai gugat pada tahun 2014 sebanyak 5884 kasus dengan rincian 4035 kasus cerai gugat dan 1849 kasus cerai talak.

Pada tahun 2015 tercatat sebanyak 5.950 dengan rincian 4.098 cerai gugat dan 1.852 cerai talak. Sedangkan sampai dengan pertengahan tahun 2016 (juli) yaitu sebanyak 3.133.

Adapun faktor penyebab terjadinya perceraian tertinggi berupa tidak ada pertanggungjawaban pihak suami, kemudian faktor ekonomi juga ikut ambil bagian dalam kasus perceraian. Sedangkan faktor lain yang menyusul seperti tidak ada keharmonisan, gangguan pihak ketiga, cemburu, kekejaman jasmani, krisis akhlak, kawin paksa, nikah dibawah umur, poligami tidak sehat, kekejaman mental, dihukum, cacat biologis dan lain-lain. Banyak orang menikah hanya bermodal cinta sehingga turut mendorong perceraian.

Bahkan saking banyaknya Janda, ada beredar kartu JAMUR "Janda dibawah Umur". Hadeuuh ada-ada aja ya guys.
janda dibawah umur semakin banyak
kartu anggota JAMUR "Janda dibawah Umur"