Nizar ke Rumah sakit lagi, tips batuk berdahak pada bayi dan tips makanan bayi sehat.

Catatan Pendek Penulis | Malam ini Nizar ke dokter lagi karena batuknya sudah mulai berdahak dan dia tidak bisa mengeluarkannya. Kasian juga ketika tidur Nizar jadi tidak nyenyak dan itu membuat kita harus selalu terjaga ketika Nizar batuk.
Nomor urut 14 cukup untuk kita menunggu sampai jam 8 malam.
Malam itu kita tidak bisa konsultasi dan periksa Nizar ke Dokter biasanya (Dokter cowo, cabi-cabi, dan Nizar suka senyum-senyum jika diperiksa sama pa Dokter ini) karena dokter "F" (kita panggil inisial saja) minggu ini tidak tugas. Minggu ini yang tugas adalah Dokter "T".
Masuk keruang dokter Nizar nangis karena diperiksa sama bu Dokter "T". Memang terlihat bukan seperti dokter anak yang ramah dan ceria sih DOkter "T" ini, terlihat jutek dan mungkin lebih cocok jadi dokter orang dewasa saja. Nangis keras dan baru reda ketika selesai periksa dan digendong sama ibunya.
"ini sudah radang karena batuk dan dahaknya tidak bisa keluar" kata Dokter "T". OK tulis resep dan beliau bilang saya beri antibiotik puyer. Waduh Nizar harus minum obat lagi, padahal dalam hati saya pake terapi saja jangan pakai obat. Tapi si bu Dokter ini tidak menyarankan terapi, malah menyarankan obat.
OK beres saatnya kita konsultasi mengenai makan buat Nizar. Makanan apa yang membuat perut kembung? jawabnya adalah tidak ada, dan yang lebih aneh adalah "jangan memberi bubur nasi walaupun halus, tetapi menyarankan Prom*na atau Bubur Instan lainnya" Aneh kan? Masa dokter lebih menyarankan seorang bayi makan makanan instan dan melarang makan makanan sehat yang dibuat sendiri (bubur nasi, wortel dan brokoli yang di blender dan disaring halus encer).
Selesai sudah keanehan kita pada dokter "T" ini, dan tidak akan  konsultasi atau berkunjung jika dokternya adalah Dokter "T" ini, lebih baik nunggu sehari atau 2 hari ketemu dokter "F" kecuali hal darurat.
Baiknya karena cerita saya diatas, saya akan membagikan beberapa tips untuk anak kita ketika batuk dan berdahak :
Jemurlah si Kecil di bawah matahari pada pukul 7-8 pagi selama 10 menit. Oleskan balsam atau minyak telon pada dada dan punggungnya, kemudian tengkurapkan si Kecil pada pangkuan Ibu dengan posisi kepala sedikit lebih rendah dari tubuhnya, agar dahak yang encer dapat turun dan keluar dari tenggorokan. Tepuk-tepuk punggung si kecil dengan lembut. Dahak yang tidak keluar melalui tenggorokan, biasanya tertelan dan akan dikeluarkan bersama kotoran pup dan urin si Kecil.
Berikan ASI atau bila telah mendapatkan makanan pendamping ASI dapat diberikan sup, sari buah atau kaldu hangat yang dapat membantu mengencerkan dahak si Kecil. Apabila keluhan tak kunjung membaik, maka sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter.
 

Dan beberapa tips dan menu untuk makan bayi umur 6 bulan yang baru belajar makan :

- jika menggunakan bubur instan, buatlah seencer mungkin, karena bayi yang sedang belajar makan akan lebih mudah menelannya sama seperti susu.
- Jika membuat sendiri bubur sehat, pastikan semuanya telah matang sempurna.
- Jangan mencampurkan sayuran dan bubur secara bersamaan ketika memasaknya, biarkan bubur matang terlebih dahulu baru memasukan sayur, ini untuk mencegah hilangnya nutrisi pada sayuran, dan sayuran lebih cepat matang.
- Blender halus dan saring, jika terlalu kental bisa ditambahkan kaldu sebagai perasa dan tambahan air.
- Karena bayi tidak boleh makan garam, gunakan keju sebagai perasanya.
- Untuk mencegah bayi bosan buat selingan menu makanan.
- Setelah makan, perkenalnya sikecil dengan air putih.
- Biasakan berdoa sebelum makan :D

Semoga bermanfaat buat bunda-bunda yang lain

Post a Comment

0 Comments