Menuju DKI 1

Ramai dimana-mana, dimedia cetak, media elektronik, dan media sosial membicarakan mengenai calon-calon pemimpin DKI masa mendatang. Sekedar untuk mengupas sedikit mengenai profil calon Gubernur DKI jakarta, sebagai bayangan bagi kita untuk memilih siapa yang pantas dan bisa memimpin ibukota negara ini.
Sekali lagi untuk bayangan bagi anda yang mempunyai hak pilih Penulis akan menggambarkan sosok-sosok calon DKI 1.
1.Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
 
Pasangan ini diajukan oleh PDIP dan Gerindra. Jokowi saat ini menjabat sebagai Walikota Solo untuk periode ke 2. Sementara Ahok adalah anggota DPR dari fraksi Golkar dan mantan Bupati Belitung Timur. Namun Ahok tidak didukung oleh Golkar yang saat ini menjagokan Alex Noerdin.
Beberapa prestasi Jokowi saat menjabat sebagai Walikota Solo adalah Memindahkan pedagang K5 tanpa menggusur dengan menyediakan tempat berdagang yang layak dengan biaya Rp 2600/hari, menurunkan tarif Railbus dari Rp 30 ribu dari Rp 3 ribu. Melarang Supermarket raksasa buka toko di dekat pasar, menegur langsung Kepsek yg melakukan pungutan uang dan terakhir menjadikan Mobil Esemka sbg mobil Dinas bahkan mengendarainya.
Dia juga tidak mau mengambil gajinya sehingga gajinya bisa dipakai untuk mensejahterakan rakyatnya.

2.Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli
Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrat (pendukung berat kenaikan harga BBM kemarin).
Fauzi Bowo saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Merupakan calon terkaya dengan kekayaan mencapai Rp 46,93 miliar dan 200.000 dollar Amerika Serikat (tahun 2010). Pada 2007, total harta Foke mencapai Rp 33 miliar dan 150.000 dollar Amerika Serikat.
Ada pun dan Nachrowi Ramli adalah Ketua DPRD dari Partai Demokrat.
Boleh dikata prestasi Fauzi Bowo adalah mengurangi sedikit banjir di Jakarta. Sayangnya gagal mengatasi kemacetan di Jakarta sehingga untuk Blok M – Kampung Melayu di saat jam pulang kantor bisa mencapai 2 jam lebih. Selain itu angkutan umum seperti Bis juga berkurang. Contohnya Bis Kampung Melayu – Blok M yang dulu 11 unit sekarang tinggal 2 buah saja. Sementara Busway Kampung Melayu – Blok M tidak ada yang langsung. Para penumpang harus berganti bis sebanyak 3 x di Kampung Melayu, Matraman, Dukuh Atas, baru sampai di Blok M dengan total waktu 2 jam!
Secara keseluruhan, Jakarta tambah macet di bawah kepemimpinan Fauzi.
Namun sebagai gubernur berkuasa saat ini yang membawahi para birokrat serta dukungan Partai Demokrat yang merupakan partai penguasa, peluang Fauzi Bowo sangat besar.

3.Hidayat Nur Wahid dan Didik Junaedi Rachbini
Pasangan ini diusung oleh PKS  dan PAN. Hidayat adalah mantan Ketua MPR 2004-2009 sementara Didik anggota DPR dari PAN.
Ada pun prestasi Hidayat Nur Wahid menurut pendukungnya:
1. HNW mensosialisasikan Indonesia sebagai negara mayoritas muslim yang menjalankan demokrasi. Ini mendapat apresiasi dari dubes2 negara asing untuk Indonesia yang bertemu langsung ke Hidayat Nur Wahid.
2. HNW merupakan sosok pimpinan MPR yang konsisten menjalankam ketentuan UUD.
3. HNW menyerahkan “angpau” pernikahannya dengan dr Diana Abbas Thalib, kepada KPK
4. HNW menolak pemberian laptop bagi anggota dewan seharga Rp. 21 Juta
5. HNW menolak cincin kenangan anggota DPR seharga total Rp. 5 Miliar

4.Faisal Basri dan Biem Benyamin
Pasangan ini berasal dari Independen. Tidak didukung partai mana pun. Menarik karena tidak akan dipengaruhi oleh partai.
Jumlah dukungan untuk pasangan Faisal Basri-Biem Benjamin yang diserahkan sebanyak 422.938, lengkap dengan fotocopi KTP. Setelah diverifikasi faktual, KPUD memutuskan hanya ada 216.584 atau 51 persen dari data diserahkan yang memenuhi syarat. Sedangkan 206.354 atau 49 persen dukungan dinyatakan tak memenuhi syarat. Berdasarkan perhitungan KPU DKI, Faisal-Biem harus mengumpulkan lagi minimal sebanyak 190.756 dukungan.
Untuk Prestasi, Faisal Basri adalah seorang Ekonom Nasional yang suaranya cukup didengar. Sayangnya itu belum mampu mensejahterakan rakyat Indonesia.
Belum ada prestasi yang diraih oleh Faisal Basri karena belum pernah memegang jabatan publik. Ada pun pikiran-pikirannya sebagai ekonom mungkin bisa kita baca apakah memihak rakyat atau tidak:
Faisal Basri: BBM Harus Sering Naik
http://www.perspektif.net/article/article.php?article_id=869
Komentar: Sedikit sedikit, lama-lama menjadi bukit. Meski kenaikannya sedikit, jika sering naik akhirnya kenaikannya besar juga.
Faisal Basri: BBM tak Pengaruhi Rakyat Miskin
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/03/15/m0wqrt-faisal-basri-bbm-tak-pengaruhi-rakyat-miskin
Komentar, saat ini saya tidak punya mobil atau pun motor. Toh saya harus naik mikrolet dan bis sebanyak 5x pulang pergi ke kantor. Kenaikan harga BBM lalu dari Rp 1000 jadi Rp 2000 membuat pengeluaran transportasi dari Rp 150 ribu/bulan jadi Rp 300 ribu/bulan. Belum istri dan anak-anak saya. Harga sembako dan warteg pun naik. Sembako kan harus diangkut dari desa ke kota pakai truk yang pakai BBM. Contohnya jika dulu Mie Ayam Rp 4000 seporsi, sekarang Rp 7000. Jadi kalau ada yang bilang BBM tak pengaruhi rakyat miskin, maaf saya tak percaya.
Ada pun Biem Benyamin adalah anak pelawak terkenal Benyamin S.

5.Alex Noerdin dan Nono Sampono
Pasangan ini didukung oleh Golkar, PPP, dan PDS. Golkar dan PDS adalah partai pendukung kenaikan harga BBM
Alex Noerdin adalah Gubernur Sumatera Selatan. Saat menjabat sebagai Bupati Musi Banyuasin, Alex Noerdin berhasil mewajibkan dan menggratiskan pendidikan dari SD hingga SMA
Alex Noerdin juga berhasil memberikan jaminan kesehatan bagi rakyatnya yang tidak mampu:
Menjabat Sumsel-1 tidak lantas membuat Alex lupa akan janji kampanyenya. Dan benar saja, sejak Maret 2009 seluruh sekolah di Sumsel digratiskan, baik negeri maupun swasta.
Namun, selain deretan prestasi yang membayangi, sempat muncul kabar tidak sedap tentang Alex Noerdin. Pada 2008, media ramai memberitakan pengakuan Azwirdhi Aminudin bahwa istrinya Andria Sisca selingkuh dengan Alex Noerdin. Bahkan, Azwirdhi sempat menggelar jumpa pers tentang pengalaman pahitnya sebagai suami itu.
Publik banyak yang tidak percaya atas pengakuan Azwirdhi. Apalagi saat itu berdekatan dengan momentum pemilihan Gubernur Sumsel di mana Alex Noerdin akan bersaing melawan pasangan Sjahrial Oesman-Helmi Yahya. Dalam sebuah kesempatan di Musi Banyuasin, ketua DPD Golkar Sumsel itu pun membantah tudingan Azwirdhi dan menyebutnya sebagai fitnah serta kebohongan publik. Kabar itu, tidak lagi berhembus sejak Alex menjabat sebagai Gubernur Sumsel.
Terbaru, Alex juga disebut ikut kecipratan proyek Wisma Atlet Palembang. Alex disebut Mindo Rosalina Manulang, mantan anak buah Nazaruddin, meminta fee 2,5 persen dari total proyek Wisma Atlet sebesar Rp 191 miliar. Meski hal itu sudah dibantahnya, keterangan Rosa itu pulalah yang membuat Alex harus bersaksi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini.
Saat menjabat Bupati Musi Banyuasin, Alex berhasil meningkatkan pendapatan Musi jadi Rp 1,6 trilyun mengungguli Blora yang hanya Rp 0,8 trilyun meski sama-sama kota minyak:

6.Hendardji Soepandji dan Ahmad Riza Satria
Pasangan ini adalah calon dari Independen. Hendardji berasal dari kalangan militer dengan pangkat Mayjen.
Karier :
- Mantan Direktur Utama Pusat Pengelola Komplek Kemayoran
- Mantan Wakil Ketua Umum KONI Pusat
- Ketua Umum PB FORKI
- Presiden Karate Asia Tenggara (SEAKF) – Presiden Pertama
- Komisaris Independen PT. Cahaya Kalbar, Tbk (Wilmar International Grup)
Pada tragedi kerusuhan Mei 1998, Hendardji bertindak serta terlibat aktif mengamankan Ibu kota Negara, DKI Jakarta.
Hendardi menginvestigasi terhadap kasus-kasus yang merugikan Negara, antara lain:
- Kasus korupsi di ASABRI sebesar Rp. 415 Miliar
- Kasus korupsi Dana BPTWP sebesar Rp. 129 Miliar
http://www.hendardjisoepandji.net/index.php?d9dd18c98c2e90b64862c250a245fde7
Kita berharap siapa pun yang terpilih bisa melayani rakyat dengan baik di antaranya:
- Mengurangi kemacetan di Jakarta
- Mengatasi banjir
- Menyediakan pendidikan gratis dari SD hingga SMA minimal untuk sekolah negeri.
- Memberikan layanan kesehatan gratis bagi yang tak mampu dan bisa dijangkau oleh kalangan menengah
- Syukur-syukur juga bisa membuat Mobil Daerah (kalau bukan Nasional) sehingga rakyat Indonesia lebih mandiri.
- Memberi pedagang Kaki 5 pasar atau Mal dengan biaya rendah sehingga harga jual barang juga murah. Sekedar informasi, sewa mal termurah itu Rp 5 juta/bulan yang tentu jadi membuat harga barang jadi mahal.
- Dapat mensejahterakan rakyat dengan memberi rakyat peluang usaha yang bisa dilakukan.
- Menyantuni para pengemis, pengamen, dan anak jalanan sehingga mereka tidak lagi berkeliaran di jalan.
Lebih bagus lagi Gubernur Jakarta ini mendirikan BUMD “Jakarta Oil Company” untuk merebut blok Migas yang ditawarkan BP Migas sehingga pendapatan rakyat Jakarta bertambah melalui BUMDnya. Ini adalah “Nasionalisasi” versi Daerah. Sebagai contoh penerimaan perusahaan minyak Exxon bisa mencapai Rp 3800 trilyun/tahun. Kalau BUMD ini cuma dapat 1% saja sudah diraih Rp 38 trilyun dari hasil migas. Ini bisa menggerakkan pembangunan dan mensejahterakan rakyat dan juga para pejabat.
Berbeda dengan Pemilu Pilpres 2004 yang jujur dan adil, Pilpres 2009 kemarin ditengarai ada kecurangan-kecurangan.
Kita berharap pemilihan Gubernur DKI 2012 jujur dan adil di mana ada pengawas dan pemantau yang juril dan juga sistem IT yang bagus sehingga rakyat bisa memeriksa apakah perhitungan perolehan suara di TPSnya sesuai atau tidak. Begitu pula dengan akumulasinya di tingkat Kelurahan, Kecamatan, hingga Propinsi.
Untuk semua warga Jakarta yang memiliki hak pilih, silahkan gunakan hak pilih anda untuk mempunyai seorang pemimpin yang bertanggung jawab, arif dan bijaksana yang bisa memimpin Jakarta untuk lebih baik lagi.
Tanggal 11 Juli 2012, jangan sampai lupa untuk mendatangi TPS sesuai daerah pemilihan anda.

Post a Comment

0 Comments