Lebih suka Nulis, Ditulis, Ngomong atau Diomongin?

Hidup, Cinta dan Waktu

Aneh ya pembaca yang baik dengan judul yang baru diatas? kenapa ngambil judul seperti itu?, karena tiba-tiba saja kepikiran kenapa saya yang dulu waktu kecil adalah seorang anak yang banyak omong tapi setelah dewasa menjadi orang yang lebih suka dengan menulis dari pada ngomong.
Pembaca, kenapa orang yang pendiam lebih suka mengeluarkan apa isi dalam otaknya
melalui tulisan? Diam itu mungkin karena dia sulit merangkai kata-kata, takut salah, takut menyinggung. Berbeda dengan menulis,ketika kita ada salah bisa kita hapus dan tulisan tidak langsung sampai kepada yang kita kehendaki itu bisa dijadikan sebagai kekurangannya.
Jika kita kembali kepada judul diatas mungkin saya sebagai penulis akan lebih baik memilih Nulis dari pada ditulis atau ngomong dan diomongin. Kenapa?karena dengan nulis kita akan lebih bebas
mengeluarkan apa yang kita punya dari ide-ide kita dibandingkan dengan ditulis. JIka saya memilih ditulis bukan berarti saya orang baik yang pantas untuk ditulis, tetapi bisa jadi karena keburukan atau kekurangan saya yang membuat orang lain menulis tentang saya. Jika menuliskan diri saya sebagai kebaikannya mungkin itu adalah sebagian kecil dari harapan.
PIlih ngomong atau diomongin. Ini juga mempunya sisi baik dan buruk. Dimana sisi baiknya adalah ngomong bisa langsung sampai kepada pendengarnya, bisa langsung berinteraksi langsung dan menerima langsung tanggapan dari pendengar. tetapi buruknya adalah, kadang ketika kita tidak bisa
menyaring dan merangkai kata-kata yang enak dan baik, itupun yang akan menjadikan kita jatuh dimata pendengar kita. Lalu baik buruknya dari diomongin bagaimana?Jika diomongin soal kebaikannya terima kasih jika diomongin soal keburukannya ya semoga itu bukan fitnah.
Jadi anda atau saya akan lebih memillih mana? Nulis, Ditulis, Ngomong atau Diomongin?

Post a Comment

0 Comments