Tipe Orang Yang Kecanduan Online

Hidup, Cinta dan Waktu

Browsing di sela kerjaan sore ini memang ilegal tapi kalau untuk share artikel sepertinya semi ilegal alias rada boleh menurut saya.

Artikel ini saya ambil dari http://www.pusatgratis.com/info/10-tipe-orang-yang-kecanduan-media-sosial-kamu-termasuk-yang-mana.html anda termasuk yang mana ya?


Kebiasaan: Kamu selalu menyalakan nada panggil pada ponsel dan perangkat kamu  kapanpun dimanapun dan apapun yang terjadi
Gejala: Tiap kali nada panggil berbunyi baik untuk Retweet, share, atau komen ke jejaring sosial kamu, maka kamu meninggalkan apapun yang tengah kamu lakukan saat itu untuk segera berfokus pada jejaring sosial kamu.

Kebiasaan: Kamu langsung mengamuk ketika situs jejaring sosial down atau bermasalah (ingat saat BBM down beberapa waktu lalu?)
Gejala: Permasalahan ini memang tidak berdampak negatif pada karir kamu. Namun, kegelisahan dan kemarahan mungkin akan menghantui jiwa raga kamu gara-gara peristiwa tersebut!

Kebiasaan: Senang memberikan bimbingan kepada orang lain. Kamu seakan memproklamirkan dirimu sebagai Guru Jejaring sosial.
Gejala: Ketika semua orang merasa sebagai guru jejaring sosial, maka kamu akan menyebut dirimu sebagai “Manusia Biasa”.

Kebiasaan: Mengubah situs jejaring sosial menjadi kata kerja.
Gejala: Sering ngomong kayak, “Aku instagram dulu foto ini”, “Wah, itu perlu dikultwit” dan sebagainya.

Kebiasaan: Menghilangkan semua huruf vokal yang mungkin dihilangkan untuk memenuhi batasan 140 karakter (ini biasa terjadi pada penggemar Twitter)
Gejala: Bukan cuma merusak tata bahasa, tapi juga merusak mata nih. Bayangkan kalimat seperti ini, “bsk q lgsg ke tmptmu ya. kt lgsg prg brg.” Terbaca sih maksudnya… Tapi kurang enak dilihat…
Kebiasaan: Kamu menjawab sebagian besar pertanyaan dengan kalimat, “Kamu harus membaca post di blog-ku tentang itu”
Gejala: Karena kamu biasanya menjawab seperti itu, orang-orang akan frustasi kalau ngobrol dengan kamu.


Kebiasaan: Kamu sering memeriksa tingkat “pengaruh” kamu di semua situs sosial yang menyediakan penilaian semacam itu
Gejala: seorang pemberi pengaruh semestinya lebih memikirkan tentang sumbangsihnya kepada orang lain. Semakin memikirkan statistik untuk memeriksa pengaruh kamu, semakin kecil pengaruh yang kamu berikan kepada orang lain.
Kebiasaan: Kamu selalu meluangkan waktu untuk memeriksa lokasi dimana kamu berada dengan mobil atau motor kamu. karena ini, kamu seakan walikota, Patih, dan Raja di paling tidak 10 macam tempat.
Gejala: Dengan kedisiplinan dan energi yang kamu habiskan untuk memeriksa lokasi warung kopi, resto, dan kelas pilates, kamu tidak akan punya kapasitas mental untuk melakukan hal-hal yang kamu butuhkan untuk membantu kehidupan kamu

Kebiasaan: Kamu lebih suka membubuhkan tanda like (di Facebook) daripada berkomentar
Gejala: Karena kamu cuma suka me-like foto bayi baru teman kamu, persahabatanmu dalam ancaman bubar. Kata-kata “cantik banget yaaa…” akan memakan dua detik lebih lama dan kamu merasa itu terlalu berat!
Kebiasaan: Kamu tidak kuat bila tidak menengok ponselmu tiap dua menit, tak peduli dimana kamu berada, ada teman atau tidak – cuma untuk memeriksa instagram, update status atau Tweet yang masuk
Gejala: Temanmu tidak tahan makan bersama dengan kamu dan kamu harus membayar tilang karena ketahuan menggunakan ponsel saat berkendara

Post a Comment

0 Comments