Jadi orang sabar itu susah.

Catatan Pendek Penulis | tempat menulis sepanjang yang saya bisa.

Tulisan ini inspirasi dari perasaan pribadi penulis mengenai rasa sabar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bekerja, dalam rumah, dalam bersosial kadang emosi menjadi hal paling depan yang dikeluarkan.

Hanya karena tidak diberi sumbangan, jadi emosi, marah-marah lalu merusak.
Hanya karena tersenggol sedikit, ujungnya bacok-bacokan.

Negeri yang [i]dulu[/i] terkenal ramah ini sekarang mungkin sudah pudar dimakan usia bangsa yang sudah modern. Saling ejek didunia maya, jejaring sosial saja bisa 1 kampung hancur karena tawuran warganya.

Ini kisah nyata bangsa ini ketika emosi sudah menjadi barisan depan dalam semua hal. Dan ini terjadi bukan hanya pada rakyat kecil seperti saya, orang-orang berjas dan eksekutif juga sama kok, ketika dihadapkan pada satu masalah emosi mereka yang ditujukan walaupun media menyorot kinerja mereka yang makin semrawut.

Disini saya tidak akan membahas emosi orang eksekutif lain yang pintar tapi masih menujukan sisi emosionalnya.

Sabar, sebuah kata yang gampang untuk diucapkan tetapi susah [sangat susah] untuk dilaksanakan. Misalnya saja ketika kita bekerja, karena cape kita bisa saja emosi ketika ditanya oleh rekan kita, padahal dia bermaksud baik.

Saya sampai saat ini masih belum bisa menjadi orang yang sabar, karena sisi emosional seorang laki-laki muncul dengan sedikit pemicu. Untuk anda yang membaca tulisan saya, kenal dan berhubungan baik dengan saya, saya mengucapkan mohon maaf jika sisi sabar saya masih lebih sedikit dibandingkan emosionalnya.

#PAKEPE #SirupJenisa #TokoJenisa #Jenisa

Post a Comment

0 Comments